Selasa, 18 November 2008



 

Komentar gue kali adalah tentang lahan hijau di Jakarta yang sangat sedikit. Topik ini gue dapetin setelah gue nonton acara trans 7 “Selamat Pagi” edisi rabu. Acara tersebut membahas lahan hijau di kota Jakarta, menurut bintang tamu pada acara tersebut yang berasal dari dinas pertamanan, Jakarta seharusnya mempunyai 30% lahan hijau seperti taman. Taman Senopati adalah salah satu contohnya, selain fungsinya untuk menyerap polusi udara serta tentunya air hujan, dan taman tersebut juga bisa digunakan sebagai tempat rekreasi serta kegiatan – kegiatan warga kota ynag melepaskan kepenatan dengan pemandangan yang hijau menyegarkan. Tapi menurut bintang tamu itu lagi, tempat – tempat hijau seperti itu, sekarang baru mencapai 10% dari target 30%. Pada tahun 2010 rencananya dinas pertamanan akan menigkatkannya menjadi 14%, namun menurutnya itu tak mungkin terjadi karena membutuhkan biya yang sangat besar untuk pembebasan tanah.
Menurut gue keadaan Jakarta sudah sangat kacau, Jumlah penduduk yang bertambah akan membuat jumlah aktivitas dan hasil aktivitas tersebut juga bertambah. Aktivitas tinggi terlihat setiap detik di kota ini, setiap individu selalu ingin cepat, ini juga mungkin akibat dari persaingan sosial yang tinggi dalam hal pemenuhan kebutuhan hidup, setiap individu yang ingin cepat kemudian mencari kebiasaan – kebiasaan instan, seperti menggunakan kendaraan pribadi serta tidak perlu menumpang kendaraan umum yang sering berhenti mencari penumpang, lalu hasilnya adalah kemacetan akibat jumlah kendaraan yang lebih banyak dari pohon – pohon dipinggir jalan. Dampak lebih lanjutnya adalah polusi udara dan suara dari kendaraan – kendaraan bermotor. Sebenarnya masih banyak dampak dari kepadatan penduduk dan kurang sigapnya pemda DKI mengatur masalah kependudukan. Satu yang pasti, sepertinya pengurus – pengurus kota ini bingung, bagaimana harus memberikan tempat yang layak bagi para penduduk kota. Lahan – lahan tidak diatur dengan baik, jantung kota yang seharusnya merupakan daerah penghijauan pun dipakai untuk memberi tempat tinggal kepada penduduk perkotaan, lalu yang tak kalah fatalnya justru daerah pinggiran sekitar pantai juga diuruk serta dibangun fasilitas perumahan. Lalu dimana tempat sirkulasi atau pertukaran udara kotor dengan bersih? Dimana tempat penampungan air jika hujan turun dengan intensitas yang tinggi? Lalu apakah yang dapat mencegah ROB(air pasang) jika pohon – pohon bakau dipinggiran pantai sudah tinggal kenangan?