Selasa, 30 Desember 2008


(KomGu)

Adakah Tahun Baru di Palesina???

Seluruh dunia menyambut Tahun 2009 dengan berbagai acara dan hiburan. Satu yang pasti bagi rakyat Palestina sama sekali tidak memikirkan hal tersebut. Rakyat Palestina dicekam ketakutan dan trauma menjelang tutup tahun 2008 dan menyambut tahun 2009. Israel menyerang Palestina dengan membabi buta, walaupun alasannya untuk mengahncurkan Hamas di jalur Gaza, namun serangan Israel jelas - jelas melukai bahkan membunuh banyak warga sipil Palestina. Anehnya sampai detik ini pihak Israel menolak untuk melakukan gencatan senjata. ironis memang saat ini masih terdapat penyelesaian sengketa dengan peperangan secara fisik. Amerika yang disebut "polisi dunia" malah tidak memperdulikan seruan damai di jalur Gaza, bahkan melakukan veto pada dewan PBB. PBB akhirnyapun tidak mampu berbuat banyak untuk mencegah terjadinnya perang antara Israel dan Palestina. Banyak sekali yang bisa dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan atau sengketa, misalnya dengan diplomasi, antar pihak yang bertikai, dengan bantuan pihak ke tiga atau dengan bantuan organisasi - organisai internasional. Peperangan tidak dapat dibetulkan untuk alasan apapun, karena didalamnya menyangkut hak asasi manusia terutama hak hidup warga - warga sipil yanng tidak bersalah. Sebagai bangsa Indonesia kita memang mengutuk serangan tersebut, tapi jika ita lakukan dengan menginjak serta membakar bendera Israel, hal tersebut tidak banyak membantu saudara kita yang berada di Palestina. Kita harus secara dewasa menyikapinya dengan memberikan bantuan kemanusia, berupa menyumbangkan obat - obatan, bahan makanan atau bahkan tenaga medis. Kita harus mempunyai prinsip membenci peperanagan bukan membenci salah satu pihak yang berperang.
Kta berharap para elite politik dunia bisa membujuk terjadinya suatu perdamaian dan menghentikan peperangan, karena saat ini sama sekali tidak ada "tahun baru" di Palestina...

Pic : Detik.com

Senin, 15 Desember 2008


(komGu)


Entah benar atau salah, seorang manusia bisa menerima Wahyu dari Tuhan...

Jika zaman dahulu hanya para manusia yang akan menjadi Nabi yang bisa menerima wahyu Tuhan, maka zaman sekarang, siapa saja mungkin bisa. Contohnya Lia Aminuddin alias Lia Eden, penganut kepercayaan Kerajaan Tuhan ini baru saja bebas dari penjara, namun sepertinya hubungannya yang sangat dekat dengan sang Pencipta, membuatnya dapat menerima langsung Wahyu dari Tuhan. Uniknya Wahyu dari Tuhan tersebut ditujukan pada Presiden RI.

Pemimpin Kerajaan Tuhan, Lia Aminuddin alias Lia Eden, yang mengidentifikasikan diri sebagai rasul dan Malaikat Jibril (malaikat penyampai wahyu) ini merilis risalah wahyu yang diakuinya diperoleh dari Tuhan. Wahyu kepada Presiden SBY yang disebutkan turun pada 23 November 2008 pada pukul 09.30 menyebutkan bahwa pemerintahan SBY telah mengabaikan semua perintah Tuhan. Berikut kutipannya: "Inilah Surat-Ku yang berisi fatwa penghapusan kedaulatanmu sebagai pemimpin negara Indonesia. Aku takkan memberimu peluang untuk terpilih kembali, dan pemerintahanmu ini akan berakhir chaos, dan negaramu Kubuat tak berdaya, karena Aku menundukkanmu, dan Aku akan mendirikan Kerajaan-Ku dengan segala cara!"

Wahyu yang menurutnya datang langsung dari Tuhan iyu akhirnya membuatnya kembali ditangkap atas tuduhan dugaan pelanggaran terhadap Pasal 156 a KUHP tentang Penodaan terhadap Agama. Siapapun dinegeri ini bebas mengeluarkan pendapatnya tapi pendapatnya tersebut haruslah dapat dipertanggung jawabkan, dan bila perlu pendapat tersebut haruslah mempunyai dasar yang kuat. Jika memang pemerintahan SBY tidak sempurna menjalankan roda pemerintahan maka itu bukan kesalahanya pribadi,dan jika Tuhan ingin menghukumnya tentunya Dia akan menghukumnya secara pribadi karena gagal menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, bukan sebagai Presiden RI atau bahkan menutup peluangnya terpilih lagi, karena hal tersebut tidak relevan. Terpilihnya SBY atau tidak berkaitan dengan banyak pihak seperti kader partainya, partai koalisi, atau calon wakilnya nanti,bahkan rakyat yang memilih, jadi pertanyaannya apakah Tuhan juga menghukum mereka semua?



pic:Kompas

Kamis, 11 Desember 2008




(KomGu)

Ada hal langka pada tanggal 9 Desember 2008 yang bertepata dengan hari anti korupsi.

Selain banyak iklan – iklan layanan masyarakat ada juga tindakan – tindakan nyata terutama oleh KPK dan para Gubenur di Indonesia. Tercatat 22 gubernur seluruh Indonesia berikrar tidak akan korupsi.Selain menyatakan tekad untuk tidak melakukan korupsi mereka (gubenur)juga menyatakan tekad membebaskan Indonesia dari korupsi.

Ikrar para gubernur itu disampaikan di Gedung KPK, Jakarta. Deklarasi dipimpin Ketua KPK Antasari Azhar didampingi pimpinan KPK lain. Korupsi adalah kejahatan luar biasa yang bisa merampas hakhak rakyat untuk sejahtera.Korusi juga diyakini dapat menyengsarakan rakyat dan merusak kehidupan berbangsa dan bernegara. Di antara gubernur yang hadir dalam deklarasi ini adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengku Buwono X, Gubernur Gorontalo Fadel Muhammad,Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo, Gubernur Papua Barnabas Suebu, Gubernur Jambi Zulkifli Nurdin, Gubernur Sumatera Utara Syamsul Arifin, dan Gubernur Riau Rusli Zainal. Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang diwakili Wakapolri Komjen Pol Makbul Padmanegara,dan perwakilan Kejaksaan Agung, Jaksa Agung Muda Pengawasan Darmono, turut dalam deklarasi itu.

Antasari mengimbau gubernur menghindari perbuatan yang merugikan negara, suap, penggelapan dalam jabatan, dan menolak gratifikasi. Dia juga meminta masyarakat tidak kompromi dengan pejabat untuk melakukan korupsi. Deklarasi ini,menurut Antasari, sangat penting jika benar-benar dimaknai sebagai perlawanan terhadap korupsi.Dengan deklarasi ini tidak ada lagi alasan bahwa penyelenggara negara tidak tahu arti korupsi, bahkan pura-pura tidak tahu dengan korupsi,namun melakukannya. Antasari pun mengancam akan bertindak tegas apabila sesudah deklarasi para gubernur yang ini masih saja korupsi.

Nah gitu donk aturan jangan cuma Gubenur aja baik anggota Parlemen and juga Departermen pemerintahan juga sepakat beriklar mengatakan tidak pada Korupsi dan berjanji kalo tertangkap berani dihukum seumur hidup........oc?

Pic From Detik.com

Sabtu, 06 Desember 2008

FO-UN(foto unik)
Judul : Pengeruk yang terpuruk
TKP : Jl Daan Mogot KM 13(sebrang SamSat)
Waktu : kira - kira 2 mingguan sejak pertengahan November 2008
Keterangan : Kejadian ini sangat aneh, masa trakror/alat berat buat
ngeruk sampah di kali, eh malah terpuruk alias jeblos -
penyebabnya kayannya pengeruknya ga sadar kalau
tanah tempat traktor ngeruk, kaya lumpur jadi ga kuat
nahan beban berat lama - lama...
mo nolong malahsekarang harus ditolong :-) :-)

Rabu, 03 Desember 2008




(KomGu)

ternyata bukan cuma korban lumpur lapindo aja yang kecew,a ternyata Presiden kita juga kecewa tuch......

”Aceh saja bisa diselesaikan, kenapa ini tidak? Ini membuat saya pusing,” ujar Presiden SBY dengan nada keras sambil melihat ke arah Nirwan Bakrie. Presiden SBY siang kemarin memanggil secara mendadak Nirwan Bakrie, Ketua Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Purnomo Yusgiantoro, serta Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah.(sumber : Seputar Indonesia)

PT Lapindo Brantas Inc akhirnya memenuhi permintaan sisa pembayaran terhadap korban luapan lumpur Lapindo sebesar 80% dengan cara mencicil.Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan, pembayaran terhadap korban lumpur Lapindo akan dibayarkan sebesar Rp30 juta setiap tanggal jatuh tempo, sedangkan sisanya dicicil setiap bulan dengan jumlah besaran yang sama.

Nah kalo udah gitu baru dech pihak - pihak yang terkait pura - pura sibuk, secara pribadi gw mendukung para korban lumpur buat berunjuk rasa, habis kalo di Surabaya unjuk rasanya pasti dicuekin. (secara Niwan Bakrie + Bakrie2 lainnya kebanyakan tinggal di Jakarta)
Masalah ini seharusnya ga jadi masalah yang berlarut - larut, coz dinasty Bakrie khan banyak uang dan dia (Abdulrizal Bakrie) khan orang paling kaya di Indonesia.

Kalo Pemerintah ya khususnya Presidden sudah menjalakan tugasnya dengan baik, melalui Perpres 14/2007, tentang pelunasan pembayaran utang kepada korban lumpur lapindo yang kehilangan tempat tinggal. Walalupun mr.Bakrie juga orang pemerintah sebaiknya Perpres ini bukan bentuk kualisi menteri dengan Presiden tapi suatu peraturan yang harus dijalankan.

Pelunasan pembayaran ganti rugi yang belarut - larut akan merugikan dan memakan banyak korban, terutrama dari pihak masyarakat yang menjadi korban lumpur, bukan saja dalam hal materi dan fisik, tapi mereka juga akan mengalami gangguan psikologis yang kuat akibat tidak kunjung selesainya permasalahan ini. Apabila dahulu mereka tidak mempunyai kepastian tentang ganti rugi rumah mereka, maka sekarang setelah mendapat kepastian akan dibayar, uang yang mereka natikanpun harus diperjuangkan sebelum dibayar dengan cicilan...
Lapindo.....selesaikan kewajibanmu!!!

Image : korban lumpur.com